Mengukur Kualitas Kabel Fiber Optik dengan OLS dan OPM

Panduan praktis dan lengkap tentang cara melakukan pengukuran redaman kabel fiber optik menggunakan Optical Light Source (OLS) dan Optical Power Meter (OPM), dilengkapi contoh perhitungan insertion loss dan link budget.

Pendahuluan

Fiber optik merupakan media transmisi utama jaringan internet modern. Teknologi ini mampu menghantarkan data dalam bentuk cahaya dengan kecepatan tinggi dan jangkauan jauh. Namun, kualitas kabel harus selalu dipantau karena redaman yang terlalu besar akan menurunkan performa jaringan. Oleh karena itu diperlukan metode uji yang akurat dan sederhana, yaitu pengukuran dengan Optical Light Source (OLS) dan Optical Power Meter (OPM).

Mengenal OLS dan OPM

  • OLS (Optical Light Source) adalah alat pemancar cahaya dengan panjang gelombang tertentu, biasanya 1310 nm atau 1550 nm.
  • OPM (Optical Power Meter) adalah alat penerima cahaya yang mengukur seberapa besar daya optik sampai di ujung kabel.

OLS mengirimkan cahaya, OPM membacanya. Selisih antara daya input dan daya output inilah yang menunjukkan insertion loss kabel.

Diagram OLS ke Kabel FO ke OPM
Diagram pengukuran sederhana: OLS memancarkan cahaya melalui kabel FO yang diuji, OPM mengukur daya keluar.

Mengapa Kabel FO Perlu Diuji?

Kabel fiber optik bisa mengalami berbagai masalah meskipun secara fisik terlihat baik. Konektor yang kotor, sambungan (splice) yang kurang presisi, atau tekukan tajam pada kabel dapat menambah redaman. Jika loss terlalu besar, layanan internet akan terganggu.

Batas praktis yang biasa digunakan teknisi:

  • Konektor ≤ 0,75 dB per pasangan
  • Splice ≤ 0,3 dB per titik

Langkah-Langkah Pengukuran

  1. Persiapan: siapkan OLS, OPM, patchcord, serta alat pembersih konektor.
  2. Kalibrasi (Pinput): hubungkan OLS langsung ke OPM dengan patchcord pendek. Catat daya yang terbaca sebagai referensi.
  3. Pengukuran kabel: sisipkan kabel FO di antara OLS dan OPM. Catat daya keluar sebagai Poutput.
  4. Hitung insertion loss: IL (dB) = Pinput − Poutput.
  5. Analisis hasil: bandingkan nilai IL dengan standar (≤ 0,75 dB/konektor, ≤ 0,3 dB/splice).

Contoh Perhitungan Insertion Loss

Hasil pengukuran:

  • Pinput = −3,00 dBm
  • Poutput = −4,20 dBm

IL = (−3,00) − (−4,20) = 1,20 dB

Jika jalur memiliki 2 konektor (≤ 1,5 dB) dan 1 splice (≤ 0,3 dB), maka batas total adalah 1,8 dB. Hasil 1,20 dB → Lolos.

Kesimpulan

Pengukuran kualitas kabel fiber optik dengan OLS dan OPM adalah prosedur standar yang wajib dikuasai. Prosesnya sederhana namun hasilnya sangat menentukan: OLS memancarkan cahaya, OPM mengukur daya keluar, selisihnya dihitung sebagai insertion loss, lalu dibandingkan dengan link budget. Jika sesuai standar, kabel dinyatakan layak. Dengan cara ini, teknisi dapat memastikan jaringan FO berjalan optimal, stabil, dan siap menghadirkan internet berkecepatan tinggi.